Ceritakan bagaimana nabi ibrahim mencari tuhannya
B. Arab
bunga848
Pertanyaan
Ceritakan bagaimana nabi ibrahim mencari tuhannya
2 Jawaban
-
1. Jawaban aminfaisal2
Cerita Nabi ibrahim As Mencari Tuhan kemudian Menemukan Alloh
Ketika Nabi ibrahim as masih anak-anak, dia dapat merasakan kesesatan kaummnya yang menyembah berhala. Lalu Nabi ibrahim merenung dan berfikir, siapa kah Tuhan yang sebenarnya? Pada suatu malam, nabi ibrahim as kagum akan bintang-bintang yang ada di langit. Ia menganggap bahwa itu adalah Tuhan. Namun kemudian ia kecewa ternyata bulan lebih besar dari pada bintang. Ia menganggap pula bahwa bulan adalah Tuhannya yang sebenarnya. Namun ketika menjelang pagi Nabi ibrahim terkejut karena bintang dan rembulan yang semalam diyakini sebagai Tuhan ternyata lenyap dari pandangan. Nabi Ibrahim as pun kecewa lagi.
Lalu muncul pula matahari yang bersinar lebih terang dan besar. Ia mengganggap bahwa matahari itula Tuhannya. Sekali lagi Nabi Ibrahim as kecewa karena matahari juga hilang karena malam tiba. Akhirnya nabi ibrahim as mengetahui bahwa ALlah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.
Ayah Nabi Ibrahim as adalah seseorang yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung. Nabi Ibrahim as sebagai calon rasul dan pesuruh Allah yang akan membawa pelita kebenaran kepada kaumnya, jauh jauh telah diilhami akal sehat dan fikiran tajam serta kesadaran bahwa apa yang telah diperbuat oleh kaumnya termasuk ayahnya sendiri adalah pebuatan yang sesat yang menandakan kebodohan dan bahwa persembahan kaumnya kepada patung-patung itu adalah perbuatan mungkar yang harus diberantas dan diperangi agar mereka kembali kepada persembahan yang benar ialah persembahan kepada Tuhan Yang MAha Esa, Tuhan pencipta alam semesta ini.
Semasa remajanya, nabi ibrahim as sering disuruh ayahnya keliling kota menjajakan patung-patung buatannya namun karena iman dan tauhid yang telah diilhamkan oleh Tuhan kepadanya ia tidak bersemangat untuk menjajajakn baran-barang itu. -
2. Jawaban Anonyme
Allah SWT berfirman:
اَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلٰى مَاۤ اٰتٰٮهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۚ فَقَدْ اٰتَيْنَاۤ اٰلَ اِبْرٰهِيْمَ الْـكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاٰتَيْنٰهُمْ مُّلْكًا عَظِيْمًا
am yahsuduunan-naasa 'alaa maaa aataahumullohu min fadhlih, fa qod aatainaaa aala ibroohiimal-kitaaba wal-hikmata wa aatainaahum mulkan 'azhiimaa
"Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah memberikan kitab dan hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepada mereka kerajaan (kekuasaan) yang besar."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 54)
Allah SWT berfirman:
وَكَذٰلِكَ نُرِيْۤ اِبْرٰهِيْمَ مَلَـكُوْتَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَلِيَكُوْنَ مِنَ الْمُوْقِـنِيْنَ
wa kazaalika nuriii ibroohiima malakuutas-samaawaati wal-ardhi wa liyakuuna minal-muuqiniin
"Dan demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 75)
Allah SWT berfirman:
فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ الَّيْلُ رَاٰ كَوْكَبًا ۚ قَالَ هٰذَا رَبِّيْ ۚ فَلَمَّاۤ اَفَلَ قَالَ لَاۤ اُحِبُّ الْاٰفِلِيْنَ
fa lammaa janna 'alaihil-lailu ro`aa kaukabaa, qoola haazaa robbii, fa lammaaa afala qoola laaa uhibbul-aafiliin
"Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, Inilah tuhanku. Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata, Aku tidak suka kepada yang terbenam."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 76)
Allah SWT berfirman:
فَلَمَّا رَاَالْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هٰذَا رَبِّيْ ۚ فَلَمَّاۤ اَفَلَ قَالَ لَئِنْ لَّمْ يَهْدِنِيْ رَبِّيْ لَاَ كُوْنَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّاۤ لِّيْنَ
fa lammaa ro`al-qomaro baazighong qoola haazaa robbii, fa lammaaa afala qoola la`il lam yahdinii robbii la`akuunanna minal-qoumidh-dhooolliin
"Lalu ketika dia melihat bulan terbit dia berkata, Inilah tuhanku. Tetapi ketika bulan itu terbenam dia berkata, Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 77)