B. Indonesia

Pertanyaan

Kegiatan 8.8 hal 224 B.indonesia yg no 2 yg tabel aja TOLONG JAWAB BSK DIKUMPULIN
Kegiatan 8.8 hal 224 B.indonesia yg no 2 yg tabel aja TOLONG JAWAB BSK DIKUMPULIN
Kegiatan 8.8 hal 224 B.indonesia yg no 2 yg tabel aja TOLONG JAWAB BSK DIKUMPULIN
Kegiatan 8.8 hal 224 B.indonesia yg no 2 yg tabel aja TOLONG JAWAB BSK DIKUMPULIN
Kegiatan 8.8 hal 224 B.indonesia yg no 2 yg tabel aja TOLONG JAWAB BSK DIKUMPULIN
Kegiatan 8.8 hal 224 B.indonesia yg no 2 yg tabel aja TOLONG JAWAB BSK DIKUMPULIN

1 Jawaban

  • Drama adalah sebuah seni pertunjukan yang menampilkan lakon atau pertunjukan yang diangkat dari sebuah karya sastra, baik karya sastra yang secara khusus dibuat untuk pertunjukan tersebut maupun sebagai bentuk adaptasi dari karya sastra lain.

    Adapun naskah drama terbagi ke dalam tiga bagian utama yaitu prolog yang menyajikan wacana pembuka, dialog yang menyajikan dialog atau interaksi antartokoh, dan epilog yang menyajikan wacana penutup.

    Pembahasan

    Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mengubah cerpen "Kena Batunya" ke dalam sebuah drama. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

    Judul drama: Kena Batunya

    Sumber (cerpen): Kena Batunya

    Tokoh:

    1. Arga

    2. Cahyo

    3. Bu Indati

    4. Gendis

    5. para siswa

    6. Inka

    7. Teman-teman Arga

    NASKAH DRAMA

    Babak I

    PROLOG

    Pagi-pagi, suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacammacam  tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang membaca buku.

    Ada pula yang keluar masuk kelas.

    DIALOG

    ORIENTASI

    Cahyo : ”Ssst….Bu Indati datang!” (Para siswa segera beranjak duduk di tempatnya masing-masing)

    Bu Indati : ”Selamat pagi, Anak-anak!” (ramah)

    Anak-anak : ”Selamat pagi, Buuuuuu!” (kompak).

    Bu Indati : ”Anak-anak, kemarin Ibu memberikan tugas Bahasa Indonesia membuat pantun, semua sudah mengerjakan?”

    Anak-anak : ”Sudah Bu.”

    Bu Indati : ”Arga, kamu sudah membuat pantun?”

    Agra : ”Sudah dong Bu.”

    Bu Indati : ”Coba kamu bacakan untuk teman-temanmu.”

    Agra : (tersenyum nakal)

    ”Jalan ke hutan melihat salak,

    Ada pula pohon-pohon tua

    Ayam jantan terbahak-bahak

    Lihat Inka giginya dua”

    Anak-anak : (Tertawa terbahak-bahak).

    KOMPLIKASI

    Inka : (Cemberut, melotot pada Agra)

    RESOLUSI

    Bu Indati : ”Arga, kamu nggak boleh seperti itu sama temannya.” (Agak kesal) Kekurangan orang lain itu bukan untuk ditertawakan. Coba kamu buat pantun yang lain.”

    Agra : ”Iya Bu!” (masih tersenyum-senyum).

    Babak II

    PROLOG

    Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangi Arga.

    DIALOG

    ORIENTASI

    Inka : ”Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” (cemberut)

    Agra : (Tertawa-tawa) ”Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?”

    Inka : ”Iya dong. habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku.”

    Agra : ”Wah…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu giginya dua terus, hahaha…”

    Danto : (Tertawa). ”Iya, Kak. Nanti ayam jago menertawakan kamu terus!”

    KOMPLIKASI

    Inka : ”Huh! kalian jahat! (Berteriak) Aku nggak ngomong lagi sama kalian!” (Pergi)

    RESOLUSI

    Gendis : (Menghampiri Inka) ”Sudahlah In, nggak usah dipikirkan. Arga kan memang usil dan nakal. Nanti kalau kita marah, dia malah tambah senang. Kita diamkan saja anak itu.

    Babak III

    PROLOG

    Hari berikutnya, sewaktu istirahat pertama.

    DIALOG

    ORIENTASI

    Agra : (Duduk tidak jauh dari Gendis) ”Dis, nama kamu kok bagus sih. mengeja nama Gendis itu gimana?”

    KOMPLIKASI

    Gendis : ”Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma sama anak perempuan.”

    Agra : ”Aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana. Masak gitu aja marah.”

    Gendis : ”Memangnya kenapa sih? (Curiga) Gendis ya mengejanyaG-E-N-D-I-S dong!”

    Agra : ”Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo, hahaha….”

    Teman-teman Agra : (tertawa)

    RESOLUSI

    Gendis : ”Arga, kamu selalu begitu! Bisa nggak sih, sehari tanpa berbuat nakal? Lagi pula kamu cuma berani mengganggu anak perempuan. Dasar!” (Marah dan meninggalkan Agra).

    Babak IV

    PROLOG

    Di perjalanan, hari sudah siang. Inka dan Gendis berjalan kaki pulang sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar bunyi bel sepeda berdering-dering.

    DIALOG

    ORIENTASI

    Agra : (Di atas sepeda) ”Hoi…minggir…minggir…. Pangeran Arga yang ganteng ini mau lewat. Rakyat jelata diharap minggir.”

    Inka &Gendis : (Menoleh sebal)

    KOMPLIKASI

    Agra : (Tertawa-tawa dan…. gubrak terjatuh) ”Aduuuuh!”

    Inka : ”Rasakan kamu! (Berteriak) Makanya kalau naik sepeda itu lihat depan.”

    Gendis : “Iya! Makanya kalau sama anak perempuan jangan suka nakal. Sekarang kamu kena batunya.”

    Agra : (Meringis kesakitan) ”Aduh…tolong, dong. Aku nggak bisa bangun nih?”

    Inka : ”Apa-apaan ditolong. Dia kan suka menganggu kita kita. Biar tahu rasa sekarang. Lagi pula, paling dia cuma purapura. Nanti kita dikerjain lagi.”

    Agra : ”Aduh…aku nggak pura-pura. Kakiku sakit sekali. (Merintih) Aku janji nggak akan ngerjain kalian lagi.”

    Inka : (Menjadi merasa kasihan pada Agra) ”Ditolong yuk, Dis.”

    Gendis : ”Tapi…”

    RESOLUSI

    Inka : ”Sudahlah, kita kan nggak boleh dendam sama orang lain. Bagaimanapun, Arga kan teman kita juga.”

    Gendis : (Mengangguk dan mendekati Arga).

    Inka : ”Apanya yang sakit, Ga?”

    ...

    Pelajari lebih lanjut

    Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang teks drama:

    brainly.co.id/tugas/10936409

    Detil jawaban

    Kelas: IX

    Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

    Bab: Bab 10 - Drama

    Kode kategori: 9.1.10

    Kata kunci; drama, seni pertunjukan