B. Indonesia

Pertanyaan

Suara seruling menggugah lamunanku. Cintraan larik puisi tersebut adalah

2 Jawaban

  • citraan puisi tersebut adalah pendengaran

    semoga membuat
  • Untuk memberikan gambaran yang jelas, untuk menimbulkan suasana, untuk membuat lebih hidup dan menarik, dalam puisi penyair juga sering menggunakan gambaran angan. Gambaran angan dalam puisi ini disebut citraan (imagery)

    Citraan atau pengimajian adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indera penglihatan). Citraan tidak membuat kesan baru dalam pikiran.

    Jenis/macam citraan (imaji)

    1.   Citraan penglihatan (visual imegery)

    Citraan penglihatan adalah citraan yang ditimbulkan oleh indera penglihatan (mata). Citraan ini paling sering digunakan oleh penyair. Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indera penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.

    Contoh:

    Nanar aku gila sasar

    Sayang berulang padamu jua

    Engkau pelik menarik ingin

    Serupa dara dibalik tirai

    (Amir Hamzah, Padamu Jua)

    2.   Citraan pendengaran (auditory imagery)

    Citraan pendengaran adalah citraan yang dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara, misalnya dengan munculnya diksi sunyi, tembang, dendang, dentum, dan sebagainya. Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga).

    Contoh:

    Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba

    Meriak muka air kolam jiwa

    Dan dalam dadaku memerdu lagu

    Menarik menari seluruh aku

    (Chairil Anwar, Sajak Putih)

    3.   Citraan perabaan (tactile imagery)

    Citraan perabaan adalah citraan yang dapat dirasakan oleh indera peraba (kulit). Pada saat membacakan atau mendengarkan larik-larik puisi, kita dapat menemukan diksi yang dapat dirasakan kulit, misalnya dingin, panas, lembut, kasar, dan sebagainya.

    Contoh:

    Kapuk randu, kapuk randu!

    Selembut tudung cendawan

    Kuncup-kuncup di hatiku

    Pada mengembang bermerkahan

    (WS Rendra, Ada Tilgram Tiba Senja)

    4.   Citraan penciuman (olfactory)

    Citraan penciuman adalah citraan yang berhubungan dengan kesan atau gambaran yang dihasilkan oleh indera penciuman. Citraan ini tampak saat kita membaca atau mendengar kata-kata tertentu, kita seperti mencium sesuatu.

    Contoh:

    Dua puluh tiga matahari

    Bangkit dari pundakmu

    Tubuhmu menguapkan bau tanah

    (WS Rendra, Nyanyian Suto untuk Fatima)

    5.   Citraan pencecapan (gustatory)

    Citraan pencecapan adalah citraan yang berhubungan dengan kesan atau gambaran yang dihasilkan oleh indera pencecap. Pembaca seolah-olah mencicipi sesuatu yang menimbulkan rasa tertentu, pahit, manis, asin, pedas, enak, nikmat, dan sebagainya.

    Contoh:

    Dan kini ia lari kerna bini bau melati

    Lezat ludahnya air kelapa

    (WS Rendra, Ballada Kasan dan Patima)

    6.   Citraan gerak (kinaesthetic imagery)

    Citraan gerak adalah gambaran tentang sesuatu yang seolah-olah dapat bergerak. Dapat juga gambaran gerak pada umumnya.

    Contoh:

    Pohon-pohon cemara di kaki gunung

    pohon-pohon cemara

    menyerbu kampung-kampung

    bulan di atasnya

    menceburkan dirinya ke kolam

    membasuh luka-lukanya

    (Abdulhadi, Sarangan)

    Selain citraan di atas, ada pula ahli sastra yang menambahkan jenis citraan lain, yaitu:

    1.   Citraan perasaan

    Puisi merupakan ungkapan perasaan penyair. Untuk mengungkapkan perasaannya tersebut, penyair memilih dan menggunakan kata-kata tertentu untuk menggambarkan dan mewakili perasaannya itu. Sehingga pembaca puisi dapat ikut hanyut dalam perasaan penyair.

    Perasaan itu dapat berupa rasa sedih, gembira, haru, marah, cemas, kesepian, dan sebagainya.

    Contoh:

    Alangkah pilu siutan angin menderai

    Mesti berjuang menghabiskan lagu sedih

    Kala aku terpeluk dalam lengan-lenganmu

    Sebab keinginan saat ini mesti tewas dekat usia

    (Toto Sudarto Bachtiar, Wajah)

    2.   Citraan intelektual

    Citraan intelektual adalah citraan yang dihasilkan oleh/ dengan asosiasi-asosiasi intelektual.

    Contoh:

    Bumi ini perempuan jalang

    yang menarik laki-laki jantan dan pertapa

    ke rawa-rawa mesum ini

    dan membunuhnya pagi hari

    (Subagio Sastrowardoyo, Dewa Telah Mati)

    Contoh puisi yang banyak mengandung citraan terlihat berikut ini.

    DUKA CITA

    Yang memucat wajahnya

    merenungi kelabu dinding kamar

    yang ditinggal mati penghuninya

    sedang di luar

    anjing terdiam

    tak melihat kupu terbang

    menjatuhkan madu di lidahnya

    yang terasa getir

    Angin tidak bekerja

    ranting pohonan merunduk

    menyesali daun kering yang terlepas

    waktu perempuan berkerudung hitam

    melangkah di atas daunan

    berisik, menyayat hati burung

    yang pecah telurnya

    Tangan-tangan gadis

    yang pucat mukanya

    diam-diam meronce melati

    sambil mengusap air mata

    Di  ujung desa

    jenazah sedang di sucikan

    (Kuntowijoyo)

Pertanyaan Lainnya