suatu sore sebulan yang lalu. Saya sangat lapar Karena tidak memasak atau makan siang, memutuskan untuk pergi ke kafe sekitar seratus meter dari rumah kos saya.

suatu sore sebulan yang lalu. Saya sangat lapar Karena tidak memasak atau makan siang, memutuskan untuk pergi ke kafe sekitar seratus meter dari rumah kos saya. mengganti celana dan kemeja saya lalu berangkat ke kafe sendiri karena dahan saya belum datang dari sekolah. Begitu sampai di kafe, memesan makanan dengan sup sayuran segar yang sepertinya sangat lezat di hari yang panas, dan juga segelas teh. Ketika mereka disajikan, makan dengan penuh semangat makanan dan sup dan minum tehnya. Saya puas dan inilah saatnya untuk membayar. Aku meraih saku celanaku dan kaget. Tanganku tidak merasakan ada dompet di sana. Astaga! Terjadi lagi. Saya merasa sangat malu sehingga tidak berani melihat wajah para pelanggan. Tubuhku tetap berada di kursi dan mulai berkeringat. mencoba mengendalikan diri di depan orang banyak. Kumpulkan keberanianku untuk datang ke kasir untuk mengatakan sesuatu. Merasa gelisah, saya mengatakan kepadanya bahwa dompet saya di celana lain di rumah kos dan berjanji untuk mengambilnya dan kembali beberapa pelanggan menatapku, kupikir aku harus menyembunyikan mukaku, untungnya, kasir itu mengangguk dan mengatakan itu bukan masalah.
Soal;
Akhirnya, saya berlari ke rumah dan kembali dengan uang itu. memberikannya padanya dan keluar dari kafe. Dari teks tersebut dapat disimpulkan bahwa penulis adalah anak laki-laki
A. pemalu
B. pelupa
C. serius
D. bijaksana