IPS

Pertanyaan

Mohon dibantu....
sebutkan hasil kongres yang dilakukan oleh DI/TII di Cisayong, Jawa Barat

1 Jawaban

  • Isi kongres tersebut, yaitu

    1.    Kartosuwiryo menjadi imam atau pemimpin tertinggi dari negara Islam Indonesia yang disingkat dengan NII.

    2.    Pembentukan angkatan perang yang dinamakan dengan Tentara Islam Indonesia atau TII yang berintikan pasukan dari Sabilillah dan Hizbullah.

    3.    Penetapan Undang – Undang NII, yaitu Qanun Asasy Negara Islam Indonesia.


    Kemudian, pada tanggal 7 Agustus 1949, Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia atau NII di desa Malangbong, Kabupaten Tasikmalaya. Gerakan tersebut dinamakan dengan Darul Islam (DI). Tentara pendukungnya dinamakan dengan Tentara Islam Indonesia (TII).


    Hal tersebut yang menyebabkan gerakan separatis ini dinamakan dengan DI/ TII. Pengaruh dari gerakan ini, kemudian merembet ke daerah Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Di daerah tersebut mereka melakukan makar yang merugikan negara.


    Lebih lanjut, ketika pasukan Divisi Siliwangi melakukan long march ke tempat asalnya yaitu di Jawa Barat. Pasukan Divisi tersebut dihadang oleh orang – orang DI/ TII. Akibatnya, pertempuran antara pasukan TNI dan DI/ TII tidak dapat dihindarkan.


    Pertempuran pertama kali terjadi pada tanggal 25 Januari 1949, tepatnya di desa Antralina, Malangbong. Pihak republik mengalami cukup kesulitan untuk menumpas pemberontakan DI/ TII. Hal tersebut disebabkan oleh.


    1.    Perhatian dari TNI terpecah, karena menghadapi dua musuh secara bersamaan, yaitu Belanda dan DI/ TII.

    2.    Basis dari gerilya DI/ TII berada di daerah pegunungan.

    3.    Pada awal pergerakan, DI/ TII mendapat bantuan dari rakyat yang telah dihasutnya.

    4.    DI/ TII mendapat sokongan dana dari beberapa pemilik perkebunan Belanda dan tokoh negara Pasundan.


    Sehingga, untuk menanggulangi aksi DI/ TII di Jawa Barat, pemerintah RI berusaha untuk melakukan pendekatan pribadi terhadap Kartosuwiryo. Pendekatan tersebut dilakukan oleh Mohammad Natsir, merupakan ketua partai Masyumi.


    Tujuan pendekatan ini yaitu DI/ TII kembali ke pangkuan RI. Namun sayangnya, usaha tersebut tidak memperoleh hasil. Akibatnya, TNI terpaksa menggelar Operasi Pagar Betis dengan mengikutsertakan kekuatan rakyat.


    Melalui gerakan operasi Pagar Betis tersebut, ruang gerak dan wilayah kekuasaan DI/ TII menjadi semakin sempit. Sehingga, dari hari ke hari banyak anggota dari DI/ TII yang menyerahkan diri pada pemerintah.


    Kemudian, pada tanggal 4 Juni 1962, kesatuan Divisi Siliwangi dapat menangkat Kartosuwiryo dan keluarga dan pengawalnya di atas Gunung Geber daerah Majalaya. Sampai akhirnya, Kartosuwiryo dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Angkatan Darat Jawa – Madura.


Pertanyaan Lainnya