Sejarah

Pertanyaan

Mengapa ide DI/TII cepat berkembang di Jawa Barat ketimbang daerah mayoritas muslim lainnya?

1 Jawaban

  • Mata pelajaran: IPS Sejarah

    Kelas: XI SMA

    Kategori: Usaha Mempertahankan kemerdekaan Indonesia

    Kata kunci: Di/TII, jawa barat

    Kode kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 12.3.4

    =========================================

     

     

    JAWABAN:



        ide DI/TII cepat berkembang di Jawa Barat ketimbang daerah mayoritas muslim lainnya karena pada mulanya berawal dari rakyat Jawa Barat.

     

    Berdasarkan Perjanjian Renville maka pasukan TNI harus ditarik mundur dari wilayah-wilayah yang diduduki tentara Belanda.Oleh karena itu, semua kesatuan di Jawa Barat juga harus ditarik mundur ke Jawa Tengah yang merupakan wilayah RI.

     

     

    PEMBAHASAN LEBIH LANJUT:

     

     

    Berdasarkan kesepakatan antara Indonesia dengan Belanda, malah Pasukan Hisbullah dan Sabilillah tidak mau mengakui dan menaati hasil Perjanjian Renville dan tetap bertahan di Jawa Barat yang ketika itu masuk dalam wilayah Belanda. Mereka bertahan di Jawa Barat di bawah pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Kelompok ini menamakan dirinya gerakan Darul Islam. Pada tanggal 7 Agustus 1949, Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) atau Darul Islam (DI) di Malangbong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kartosuwiryo menghimpun pasukan Hisbullah dan Sabilillah untuk membentuk Tentara Islam Indonesia (TII) sebagai kelengkapan pertahanan NII/ DI. Gerakan ini kemudian dikenal dengan singkatan DI/TII.

     

    Salah satu pemberontakan paling besar yang pernah terjadi di tanah air adalah DI/TII (Daarul Islam/Tentara Islam Indonesia). DI/TII Jawa Barat dipimpin oleh SEKAR MARIJAN KARTOSUWIRYO dengan tujuan menentang penjajah Belanda di Indonesia. Akan tetapi, setelah makin kuat, Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada tanggal 17 Agustus 1949 dan tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII). 

     

    Awal mula dari Gerakan DI/TII Jawa Barat yakni saat penandatangan persetujuan/ perjanjian RENVILLE pada 17 Januari 1948. Akibat dari persetujuan itu, wilayah Indonesia yang diakui Belanda semakin sempit dan pemerintah RI harus mengakui kedaulatan Belanda atas wilayah-wilayah yang dikuasainya hingga terbentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Selain wilayah kedaulatan RI berkurang, tentara gerilyawan RI yang berada diluar garis demarkasi Van Mook harus ditarik mundur.

     

    Penumpasan DI/TII di Jawa Barat  dilakukan melalui OPERASI PAGAR BETIS dibawah Kolonel Ibrahim Ajrie.

     

    Pemberontakan DI/TII di Jawa tengah dilakukan di Tegal,Brebes, Kebumen dan Boyolali.

    Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh KAHAR MUZAKAR. Pemerintah menumpas pemberontakan di Sulawesi Selatan dengan mengirim pasukan dipimpin oleh Kopral Sadli dari battalion Kujang Siliwangi pada tanggal 3 Februari 1965.

     

    Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh IBNU HAJAR (HADERI bin UMAR alias ANGLI). Gerakan tersebut dapat dipatahkan oleh TNI pada bulan Juli 1963.

     

    Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Daud Baureh. Dia pernah menjabat sebagai gubernur. Kolonel M.Yasin menyadarkan Daud Baureh bahwa tindakannya salah. Akhirnya Daud Baureh sadar dan kembali ke NKRI.


    DI/TII merupakan suatu gerakan separatisme. Gerakan tersebut dapat memecah belah bangsa dan persatuan bangsa menjadi berkurang.

    Gerakan DI/TII ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republic Indonesia (NKRI dan membnetuk Negara islam. Padahal penduduk Indonesia terdiri dari lima agama yang berbeda-beda dan terdiri dari berbagai ras yang jumlahnya beragam. Perbedaan agama bukan menjadipemicu disintegrasi bagnsa melainkan untuk memperkaya khasanah kebudayan Indonesia yang beragam. Meskipun berbeda agama maupun budaya tetapi masih tetap satu tanah air bangsa Indonesia.

     

     


    Semoga bermanfaat :)

    (Lt)

     

Pertanyaan Lainnya