apa yang di maksud teori implisit dan eksplisit pada masyarakat
Sosiologi
jelo3108
Pertanyaan
apa yang di maksud teori implisit dan eksplisit pada masyarakat
2 Jawaban
-
1. Jawaban ariana62
Disebut implisit karena di dalamnya orang tidak menyadari proposisi-proposisi teoritis yang menjadi dasar penjelasannya. teori-teori implisit ini tertuang dalam banyak kebijaksanaan-kebijaksanaan rakyat seperti tertuang dalam pepatah dan pribahasa. misalnya, "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya". -
2. Jawaban dinicintataehyung
TEORI IMPLISIST & TTEORI EKSPLISIT
Disebut implisit karena di dalamnya orang tidak menyadari proposisi-proposisi teoritis yang menjadi dasar penjelasannya. teori-teori implisit ini tertuang dalam banyak kebijaksanaan-kebijaksanaan rakyat seperti tertuang dalam pepatah dan pribahasa. misalnya, "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya".
Teoori implisist ini akan tetap menjadi implisit sepanjang belum ada kepercayaan lain atau perspektif lain yang menentangnya. Tetapi bila ada pengalaman lain yang, misalnya anak-anak tidak lagi mewarisi sifat-sifat atau nilai-nilai yang dipegang oleh orang tua mereka, maka orang-orang itu terpaksa merevisi atau melihat kembali keabsahan pengalaman mereka. Akibatnya mereka menyedari asumsi-asumsi teoritis mereka dan rela mengujinya secara obyektif. Dalam hal tersebut mereka akan berusaha mencari variabel lain yang mempengaruhi anak selain orang tua. Banyak pendapat bahwa studi mengenai teori sosiologi akan menambah kesadaran seseorang akan kenyataan sosial yang sering kali diterima begitu saja. Sosisologi justru membuka mata kita untuk melihat hal-hal tersembunyi atau konsekuensi-konsekuensi yang tidak diperhitungkan yang oleh Robert Merton disebut sebagai LATEN FUNCTION.
Tantangan Terhadap Teori Implisit Muncul dari Berbagai Sumber:
Pertama, kontak dengan masyarakat lain memungkinkan mereka bisa menilai masyarakatnya sendiri dengan kacamata masyarakat lain. Kedua, perubahan sosial yang pesat menyebabkan kepercayaan dan kebiasaan yang sudah mapan tidak dapat lagi dipertahankan. Ketiga, tingkat penyimpangan yang cukup tinggi dalam masyarakat menyebabkan orang menerima penyimpangan itu sebagai sesuatu yang normal.
teori implisit bisa mengarah kepada eksplisit apabila orang yang melakukan teori implisit melakukan kontak atau hubungan dengan orang lain.